JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis, mengeluarkan travel warning,
bagi warga Prancis yang hendak bepergian menuju negara-negara yang
memiliki masyarakat mayoritas muslim, seiring meningkatnya kecaman
terhadap majalah Prancis Charlie Hebdo, yang telah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Selain itu Kemenlu Prancis juga meminta kepada setiap warga negara mereka yang berada di luar negeri, untuk meningkatkan kewaspadaannya, juga menghindari pertemuan publik serta tempat-tempat yang memiliki potensi tinggi terjadinya konflik.
Selain itu Kemenlu Prancis juga meminta kepada setiap warga negara mereka yang berada di luar negeri, untuk meningkatkan kewaspadaannya, juga menghindari pertemuan publik serta tempat-tempat yang memiliki potensi tinggi terjadinya konflik.
Prancis menyatakan akan menutup sementara kedutaan, konsulat, pusat
kebudayaan dan sekolahnya di sekitar 20 negara pada hari Jumat mendatang
(21/09/2012). Penutupan sementara tersebut dilakukan sebagai langkah
pencegahan. Khusus untuk Tunisia, pemerintah Prancis memerintahkan
Kedutaan Besar dan sekolah Prancis ditutup mulai, Rabu (19/09/2012),
kemarin.
Majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan karikatur yang menunjukkan
seorang Yahudi Ortodoks tengah mendorong tokoh yang menggunakan surban
dan kursi roda. Karikatur tokoh di kursi roda ini dihiasi dengan
tulisan, "Anda tidak boleh mengejek" dengan judul "Tidak Tersentuh 2",
untuk mengacu pada film Prancis tentang orang kaya kulit putih dan
asistennya yang berkulit hitam.
Sebelumnya di tahun 2008, Charlie Hebdo pernah menghadapi gugatan
yang dilayangkan oleh umat muslim atas sebuah isu yang dinilai
melecehkan Islam, namun mereka berhasil lolos dari jeratan hukum. (CBC/BBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar